Surabaya – Ancaman serius terhadap integritas jurnalis di era modern diungkap dalam diskusi bedah buku "Runtuh Dari Dalam" di Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (UKWMS) pada Sabtu (13/9/2024). Diskusi yang digelar oleh FIKOM UKWMS dan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Surabaya ini menghadirkan jurnalis Miftah Faridl dan akademisi Anastasia Jessica untuk membahas karya Nanang Krisdinanto tersebut.
Buku "Runtuh Dari Dalam" mengupas tentang "pagar api jurnalistik", sebuah filosofi dasar yang kini terancam runtuh akibat desakan komersialisasi dalam industri media massa. Anastasia Jessica, dalam analisisnya, menggunakan teori sosial-politik Pierre Bourdieu untuk mengurai fenomena ini.
"Teori Bourdieu menarik karena menjembatani pendekatan subjektif dan objektif dalam menentukan sebuah praktik," jelas Jessica. Ia kemudian menguraikan dimensi subjektif dan objektif menurut Bourdieu, yaitu habitus dan modal (dimensi subjektif) serta arena (dimensi objektif).
Habitus, menurut Jessica, bukan sekadar kebiasaan, melainkan struktur kognitif atau mental yang membentuk pemahaman individu terhadap informasi baru. Sementara itu, modal dibagi menjadi empat jenis: ekonomi, sosial, kultural, dan simbolik. Dalam konteks jurnalistik, modal kultural merujuk pada pengetahuan etika jurnalistik.
Konsep arena menurut Bourdieu diartikan sebagai gelanggang perjuangan atau ruang-ruang kemungkinan, tempat individu bersaing untuk menentukan makna realitas sosial. Dalam arena ini, individu dengan modalnya bersaing untuk menentukan bagaimana realitas sosial harus dimaknai.
Pembahasan kemudian beralih ke konsep "pagar api" dalam jurnalisme. "Pagar api adalah tembok kokoh yang dibangun agar tidak terbakar. Dalam jurnalistik, pagar api adalah pemisah tajam antara ruang bisnis dan ruang redaksi," ujar Jessica. "Jika tembok ini jebol, dunia jurnalistik akan terkomersialisasi."
Diskusi ini menjadi pengingat penting bagi para jurnalis dan masyarakat luas tentang ancaman yang dihadapi oleh integritas jurnalistik. Desakan komersialisasi dalam industri media massa dapat menggerogoti nilai-nilai dasar jurnalisme, seperti independensi dan akuntabilitas.