close

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

30.1 C
Jakarta
Rabu, Oktober 9, 2024

Bisnis Media Ancam Integritas Jurnalis: Buku "Runtuh Dari Dalam" Ungkap Realita Pedih

spot_img

Surabaya – Ancaman serius terhadap integritas jurnalis di era modern diungkap dalam diskusi bedah buku "Runtuh Dari Dalam" di Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (UKWMS) pada Sabtu (13/9/2024). Diskusi yang digelar oleh FIKOM UKWMS dan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Surabaya ini menghadirkan jurnalis Miftah Faridl dan akademisi Anastasia Jessica untuk membahas karya Nanang Krisdinanto tersebut.

Buku "Runtuh Dari Dalam" mengupas tentang "pagar api jurnalistik", sebuah filosofi dasar yang kini terancam runtuh akibat desakan komersialisasi dalam industri media massa. Anastasia Jessica, dalam analisisnya, menggunakan teori sosial-politik Pierre Bourdieu untuk mengurai fenomena ini.

Bisnis Media Ancam Integritas Jurnalis: Buku "Runtuh Dari Dalam" Ungkap Realita Pedih

"Teori Bourdieu menarik karena menjembatani pendekatan subjektif dan objektif dalam menentukan sebuah praktik," jelas Jessica. Ia kemudian menguraikan dimensi subjektif dan objektif menurut Bourdieu, yaitu habitus dan modal (dimensi subjektif) serta arena (dimensi objektif).

Habitus, menurut Jessica, bukan sekadar kebiasaan, melainkan struktur kognitif atau mental yang membentuk pemahaman individu terhadap informasi baru. Sementara itu, modal dibagi menjadi empat jenis: ekonomi, sosial, kultural, dan simbolik. Dalam konteks jurnalistik, modal kultural merujuk pada pengetahuan etika jurnalistik.

Konsep arena menurut Bourdieu diartikan sebagai gelanggang perjuangan atau ruang-ruang kemungkinan, tempat individu bersaing untuk menentukan makna realitas sosial. Dalam arena ini, individu dengan modalnya bersaing untuk menentukan bagaimana realitas sosial harus dimaknai.

Pembahasan kemudian beralih ke konsep "pagar api" dalam jurnalisme. "Pagar api adalah tembok kokoh yang dibangun agar tidak terbakar. Dalam jurnalistik, pagar api adalah pemisah tajam antara ruang bisnis dan ruang redaksi," ujar Jessica. "Jika tembok ini jebol, dunia jurnalistik akan terkomersialisasi."

Diskusi ini menjadi pengingat penting bagi para jurnalis dan masyarakat luas tentang ancaman yang dihadapi oleh integritas jurnalistik. Desakan komersialisasi dalam industri media massa dapat menggerogoti nilai-nilai dasar jurnalisme, seperti independensi dan akuntabilitas.

spot_img

Berita Terpopuler

Penjual Obat Keras Tramadol Berkedok Toko Sembako di Curug Digeruduk Emak-Emak dan Tokoh Agama!

Depok | Militan - Kehebohan melanda wilayah Kelurahan Curug, Kecamatan Bojongsari, Kota Depok. Sekelompok emak-emak bersama aliansi masyarakat dan tokoh agama melakukan aksi penggerebekan...

Ojol Hina Pegawai Tuli, Grab Langsung Turun Tangan

Malang | Militan - Sebuah video yang viral di media sosial memperlihatkan aksi tak terpuji seorang driver ojol yang menghina seorang pegawai tuli di...

ABADI Solid, Demokrat Kota Malang Perkuat Dukungan di HUT ke-23

Malang | Militan - Suasana hangat dan penuh semangat mewarnai rapat konsolidasi dan koordinasi peringatan HUT ke-23 Partai Demokrat di Kota Malang. Bakal Calon...

Waspada! Kasus TBC di Indonesia Meroket, Dokter Spesialis Paru di Malang Ungkap Fakta Menakutkan

Jakarta | Militan - Indonesia menempati posisi kedua dunia dengan kasus Tuberkulosis (TBC) tertinggi, hanya kalah dari India. Data ini diungkap oleh Dr. Ungky...

Blitar Berbangga! Atlet Binaannya Bawa Tim Futsal Jatim ke Semifinal PON

Blitar - Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Blitar, Tony Andreas, meluapkan rasa bangga atas keberhasilan tim futsal putra Jawa Timur yang melaju...

Rahmat Santoso Siap All Out Dukung Rijanto-Beky di Pilkada Blitar

Blitar - Mantan Wakil Bupati Blitar, Rahmat Santoso, menyatakan dukungan penuhnya kepada pasangan Rijanto-Beky Herdiansyah dalam Pilkada Kabupaten Blitar 2024. Dukungan ini disampaikan langsung...
Berita terbaru
Berita Terkait